Lightsaber Jadi Senjata AU Amerika

Inilah fantasi penggemar Star Wars yang menjadi kenyataan yaitu ditemukannya perangkat yang serupa dengan lightsaber ala Star Wars.

http://www.hollywire.com

Film-film fiksi ilmiah faktanya memang banyak memberi inspirasi bagi para peneliti atau perusahaan teknologi untuk mengembangkan produk canggih sebagaimana yang ditayangkan pada film-film tersebut. Salah satunya adalah lightsaber ala Star Wars. Bagi Anda yang bukan fans Star Wars, lightsaber adalah pedang para Jedi yang berupa cahaya. Yang lebih hebat lagi Angkatan Udara Amerika telah bekerja sama dengan perusahaan Energitic Material and Product (EMPI) untuk mengembangkan light saber ini. Anda penasaran? Berikut ulasannya.

Lightsaber dilibatkan dalam Angkatan Udara Amerika

Perusahaan EMPI ini adalah perusahaan yang khusus mengembangkan produk berupa bahan peledak dan balistik. Produk yang menyerupai lightsaber ini akan diberi nama Tec Torch. Perangkat Tec Torch memiliki berat sekitar ½ kg serta panjang 13 inchi dan lebar 1.5 inchi. Faktanya lightsaber yang dapat mengiris baja ini tak akan digunakan dalam pertempuran atau hal-hal lainnya yang berkaitan dengan konflik melainkan untuk membuka kunci atau gembok.

Tec Torch akan menghasilkan pisau dengan bentuk nyala api serta menciptakan uap  logam dalam waktu cepat  dengan suhu yang mencapai 4 ribu Fahrenheit. Panas tinggi tersebut  tentu saja dapat membuat baja menjadi cair sehingga dengan gerakan fisik dari penggunanya target sasaran dapat terpotong atau teriris dalam waktu cepat. Bahkan batangan baja dengan tebal 1.5 inchi dapat terpotong dalam hitungan detik.

Awalnya Tec Torch ini memang dikembangkan untuk digunakan hanya pasukan khusus. Tetapi kabarnya perangkat canggih ini juga direncanakan diproduksi secara masal untuk digunakan oleh para professional. Tak hanya untuk digunakan di darat, lightsaber ini juga dapat diaplikasikan untuk di bawah air sehingga para penyelam dapat menggunakan piranti ini untuk berbagai hal.

Sampai saat ini produksi Tec Torch masih mencapai puluhan saja dalam sehari. Tetapi pemerintah telah memberikan bantuan investasi sehingga diharapkan produksi perharinya bisa mencapai ribuan buah. Don Littrell, senior engineering pada laboratorium angkatan udara Amerika Serikat mengatakan bahwa, proyek tersebut sangat luar biasa karena menggabungkan antara inovasi dan kreativitas.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: